
https://e-journal.akfarpemprovjambi.ac.id/wp-content/uploads/2025/07/Farmakognosi-jurnal-1.docx
farmakognosi yang selama ini kurang mendapat perhatian di tengah dominasi obat-obatan sintetis dan kosmetik kimiawi. Farmakognosi adalah ilmu yang mempelajari bahan-bahan alamiah dari tumbuhan, hewan, dan mineral yang digunakan sebagai obat atau produk terapeutik.
Frasa “Ilmu Tua” menekankan bahwa farmakognosi sudah dikenal sejak zaman kuno, bahkan menjadi dasar utama dalam pengobatan tradisional di berbagai peradaban seperti Tiongkok, India (Ayurveda), Mesir, hingga Nusantara. Namun, perkembangan teknologi farmasi modern sempat membuatnya seolah tertinggal.
Sementara itu, frasa “Kembali Jadi Tren” menunjukkan kebangkitan kembali farmakognosi dalam konteks modern. Hal ini seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gaya hidup sehat, penggunaan bahan alami, dan efek samping dari produk sintetis. Di era ini, produk herbal, fitofarmaka, dan kosmetik berbahan alam menjadi semakin populer—baik dalam pengobatan maupun perawatan kecantikan.
Bagian akhir judul, “di Dunia Medis dan Kecantikan,” mempertegas cakupan luas dari pemanfaatan farmakognosi saat ini. Tidak hanya terbatas pada pengobatan, tetapi juga merambah ke industri kosmetik, nutrisi, dan terapi holistik, yang mengedepankan keamanan, keberlanjutan, serta efektivitas alami.
Secara keseluruhan, judul ini menyoroti relevansi kembali farmakognosi sebagai ilmu yang klasik namun sangat kontekstual dan aplikatif untuk era modern, khususnya di tengah lonjakan tren green beauty, clean medicine, dan back to nature.
Tinggalkan Balasan